Selasa, 01 November 2016

Latar belakang dan Rumusan Masalah Perencanaan & Pengendalian Produksi

Perencanaan & Pengendalian Produksi

I.                  Latar Belakang
 Perencanaan produksi sebagai suatu perencanaan taktis yang bertujuan untuk memberikan keputusan berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Penentuan jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi perencanaan produksi yang tepat. Perencanaan produksi dilakukan dengan maksud memenuhi permintaan pada tingkat biaya yang minimum. Kegiatan produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan jumlah permintaan. Bahan baku merupakan salah satu masukan yang akan diproses untuk menghasilkan produk.
Perencanaan dan pengendalian produksi memiliki peranan yang penting dalam pengelolahan persediaan, kapasitas dan penjadwalan. Pengelolahan persediaan bertujuan minimisasi biaya dan kerusakan produk atau bahan, perencanaan kapasitas dimaksudkan untuk menjamin kelancaran proses produksi dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaan yang minimum. Dengan adanya banyak sumber daya yang tersedia dapat membantu secara langsung perencanaan suatu manufaktur dalam hal produksi sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen dalam waktu tertentu.
Perencanaan produksi bertujuan untuk menyesuaikan produksi dengan sumber keputusan untuk memenuhi permintaan konsumen yang akan datang, seperti kapasitas produksi, pembatasan tenaga kerja dan pembatasan waktu lembur yang mana permasalahan tersebut merupakan masalah optimisasi. Tujuan lain dari perencanaan produksi untuk meminimalkan biaya total atau memaksimalkan keuntungan. Model matematika untuk perencanaan produksi secara luas diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu model deterministik dan model stokastik. Model deterministik mengasumsikan bahwa data sudah diketahui dan model stokhastik menggunakan tebakan terbaik dari nilai ketidakpastian.
Dasar dari model kuantitatif dikembangkan dengan peramalan variabel ketidakpastian seperti permintaan, model deterministik akan menyelesaikan nilai rata-rata atau kejadian terburuk. Salah satu bentuk model pemprograman stokastik adalah model pemprograman stokastik dua tahap dengan recourse. Program stokastik dua tahap dengan recourse ini merupakan suatu bentuk model khusus yang lebih penting. Dalam hal model seperti ini fungsi objektif biasanya bersesuaian dengan meminimumkan biaya atau memaksimumkan keuntungan, meskipun dapat juga mengacu pada nilai absolut yang diharapkan atau penyimpangan kuadrat tujuan khusus tertentu atau variance dari fungsi sumber tahap kedua. Beberapa ketidakpastian yang terdapat pada manufaktur dapat dikategorikan dalam dua kategori yaitu ketidakpastian lingkungan dan ketidakpastian sistem. Ketidakpastian lingkungan akan mengacu pada ketidakpastian yang berada di luar cakupan pengendalian proses produksi, seperti ketidakpastian permintaan dan ketidakpastian pasokan mengacu pada ketidakpastian yang berhubungan dengan proses produksi, seperti ketidakpastian hasil, ketidakpastian waktu produksi, ketidakpastian kwalitas dan produksi yang gagal.
Metodologi dari masalah perencanaan produksi dapat juga memberikan jumlah produksi dan tenaga kerja disetiap perencanaan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Dikembangkan juga suatu model pemprograman stokastik dengan penambahan batas. Digunakan juga model dua tahap recourse untuk masalah perencanaan produksi dengan pemprograman stokastik. Tesis ini akan membahas perencanaan produksi dengan pendekatan yang baik yaitu mengidentifikasi dan mengatasi beberapa ketidakpastian yang akan muncul pada manufaktur, sehingga tidak menghambat perkembangan suatu manufaktur dan manufaktur memiliki solusi yang optimal dengan meminimalkan terjadinya kemungkinan yang buruk dan memaksimalkan keuntungan dengan membentuk model matematika. Untuk pembentukan model matematika, akan dibentuk bagaimana model matematika sebelum adanya ketidakpastian dan setelah adanya ketidakpastian.

II.              Perumusan Masalah
Masalah yang akan muncul pada suatu manufaktur adalah adanya ketidakpastian permintaan, ketidakpastian produksi dan ketidakpastian banyaknya tenaga kerja sehingga menghambat perkembangan sebuah manufaktur, sehingga perlu di bentuk model stokastik untuk perencanaan produksi yang dapat memberikan solusi yang optimal.